Posts

Showing posts from 2020

6 September 2020

Pukul satu dini hari. Isi kepalaku masih ramai. Mendadak rindu menghasut. Kemudian bersama kopi aku larut. Bermesraan dengan kenangan Bersembunyi di balik kesepian Kasian ~

Bertemu

4 Januari 2017 21.10 . "Aku sudah di jalan," tulisku dalam pesan singkat. Malam ini, usai membelah ibukota untuk bekerja, aku langsung menuju tempat favoritmu. . Setelah sejak tiga hari lalu kamu merengek meminta bertemu. Kamu mengancam akan ngambek kalau hari ini aku tak juga penuhi maumu. . ***** Pekerjaan memang selalu menjadi prioritasmu. Bahkan untuk memenuhi pintaku bertemu saja, aku sampai harus merajuk selama tiga hari. Tega. . 21.41 . Asap mengebul dari cangkir kopi dihadapanmu. Lampu cafe ini juga tak terang. Wajahmu semakin samar kulihat. . Setelah menaruh cangkir kopiku, aku langsung duduk di sebelahmu. Mengambil tumpukan buku yang baru kamu beli. Kamu yang tengah membaca salah satu di antaranya hanya menoleh dan meraih tanganku. "Puas?" Kataku. . ***** Aku sudah melihat kedatanganmu dari sudut atas bukuku. Jeans, kemeja kotak-kotak dan topi andalanmu. Bagamana bisa aku tak mengenalinya. . Sesaat setelah kamu duduk dan merecoki buku

Prolog

Kamala. Setiap matahari bergegas pergi, dia pasti ada di sana, di manapun. Perempuan dengan rambut diikat ke belakang dan senang menyembunyikan jidatnya di dalam topi itu selalu memandang ke arah tak terbatas. Menikmati senja, katanya. Meski gurat senja yang ia tunggu tak selalu sesuai harapan, ia tetap akan di sana. Wajahnya bulat dan akan semakin bulat saat dia tersenyum. Jangan harap ada riasan di wajah seperti perempuan-perempuan lain di usianya. Tapi bagiku, dia cantik dengan kepolosannya itu. Hehe Selain mengantar matahari pulang, hobi lain Kamala, --iya Kamala yang sedari tadi ku ceritakan adalah mendengarkan. Apapun, ia suka mendengar segala hal. Musik, curhat teman-temannya, serta tentu saja cerita dan leluconku yang seringkali terlalu crispy. Hihi Kalian harus tahu, setelan wajahnya saat dia mengerjakan tugas mendengarnya. Dia akan melihat tepat di mata orang yang bercerita, menaruh tangannya di dagu untuk menopang wajahnya yang bulat itu. Seriusnya akan terga