Kharisma Angry Bird di Dada Bendot, Ketua Geng Motor Tongkrongan Penuh Tawa

Tubuhnya kurus namun otot-ototnya tampak menonjol diantara ragam rupa gambar yang memenuhi tangan, kaki, dada hingga lehernya. Tato bergambar Angry Bird di dada hingga tribal di sekujur lengan dan kakinyan tak lagi bisa membuatnya lantang dan berani. Ia kini hanya bisa tertunduk, bersembunyi di balik poni rambutnya yang ia biarkan memanjang. 

Bersama dengan sebelas pemuda lainnya ia berdiri di depan belasan pasang mata dan kamera yang menyorot padanya. Ardhi Okta alias Bendot, 21 tahun, pemimpin geng motor ‘Tongkrongan Penuh Tawa’ (TPT) mejadi perhatian utama juru kamera dan pewarta saat Sub Direktorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya merilis hasil penangkapan enam kasus kejahatan di Ruang Pusat Data Kriminal Umum, Selasa 12 januari 2016.

Sekilas memang tak terdengar ada yang aneh dari nama geng motor pimpinan Bendot ini, namun sebagai pemimpin, Bendot memiliki syarat unik dalam merekrut anggotanya. Syarat itu ia sebut dengan sebutan ‘uji nyali’. “Jadi kalau yang mau masuk geng motor TPT ini diwajibkan mengikuti persyaratan uji nyali, yaitu membegal motor, bukan mencuri,” ujar Kepala Sub Direktorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Hadi Santoso.

Sasarannya adalah anak-anak berusia di bawah umur. Berbekal tato dan kharismanya, bendot berhasil merekrut enam anak berusia 13 tahun. Selain sebagai pemimpin geng, Bendot juga berperan aktif sebagai pelaku pencurian dan juga yang menjual motor hasil curian kepada penadah. “Satu motor saya jual seharga Rp 1,5 juta,” kata Bendot saat ditanya para pewarta.

Kepada Tempo, Bendot mengaku membentuk geng motor ini hanya untuk berkumpul dan bersenang-senang saja. “Sesuai namanya, penuh tawa. Kami biasa minum-minum, nongkrong, senang-senang kumpul-kumpul saja,” ujarnya. 

Namun kesenangan yang ada dibenak Bendot jauh dari hal yang selayaknya dipikirkan pemuda seusianya. Selain merekrut anak di bawah umur untuk membegal motor, Bendot juga menjadi otak pencurian beberapa mini market di Jakarta. “Dia dan kelompoknya ini juga spesialis pencuri mini market lewat jendela samping,” ujar Eko. Tercatat ada empat mini market yang sudah menjadi korbannya dengan total kerugian sekitar seratus juta. 

Kini, bersama dengan komando petugas yang bersiap membawanya kembali ke ruang tahanan, tak ada lagi wajah penuh tawa khas geng motor yang ia pimpin. Bendot harus mempertanggung jawabkan semua perbuatannya dari balik jeruji besi. Ia dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.



(Ditulis untuk tugas kelas Ficer lanjutan Carep Tempo, diangkat dari versi straight news berikut ---> http://metro.tempo.co/read/news/2016/01/12/064735361/bos-geng-motor-tongkrongan-penuh-tawa-dibekuk-polisi )

Comments

Popular posts from this blog

AKU DAN MEREKA :D

GUGUR